Senin, 29 April 2013

Tugas Sistem Operasi


1. Tiga tujuan utama dari Sistem Operasi
1.    Untuk user : untuk dapat melakukan interaksi dengan komponen komputer melalui sistem operasi.
2.   Untuk seleksi dari berbagai macam sistem operasi dari setiap instalansi komputer.
3.   Untuk penggunaan aplikasi tertentu,sistem operasi dapat menyesuaikan dengan kebutuha kita.

2.  Keuntungan dari Multiprogramming
-      Multiprogramming yang dibuat uuntuk meningkatkan kemampuan.
-      Dapat mengerjakan tuugas sekaligus yang disimpan dalam memori dalam satu waktu, CPU digunakan secara bergantian sehingga menambah uutilitas CPU dan mengurangi total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
-      Memperboleh banyak pengguna untuk menggunakan komputer secara interaktif pada saat yang bersamaan (time-shared).

3. Kendala-kendala yang harus diatasi oleh programmer dalam menulis sistem operasi untuk lingkungan waktu nyata :
-      SECONDARY STORAGE sangat terbatas.
-      Terjadinya PAGE FAULTS tambahan selama eksekusi.
-      Sistem yang mengaharuskan suatu komputasi selesai dalam jangka waktu tertentu.
-      Kemampuan untuk operasi,response dalam batas waktu tertentu.
-      Digunakan sebagai CONTROL DEVICE untuk aplikasi khusus.

 4. Perbedaan antara SYMMETRIC dan ASYMMETRIC MULTIPROCESSING :
-      Pada SYMMETRIC MULTIPROCESSING tiap processor mempunyai sistem operasi yang sama dan dapat melakukan komunikasi antar processor,sedangkan
-      ASYMMETRIC MULTI PROCESSING satu processor berfunfsi sebagai master processor yang bertugas mengatur penjadwalan dan mengalokasikan kerja tiap processor dan processor lain berfungsi sebagai SLAVE.

Keuntungan Sistem Multiprosessor :
-      Peningkatan Troughput karena lebih banyak proses/thread yang dapat dijalankan sekaligus.
-      ECONOMY OF SCALE : Ekonomis dalam peralatan yang dibagi bersama.

Kerugian Sistem Multiprosessor :
-      Harga mahal.

5. Perbedaan antara TRAP dan INTERRUPT
-      Trap adalah Interupsi karena terjadinya kesalahan atau kondisi kekecualian yang dihaislkan proses yang running seperti usaha ilegal dalam mengakses file. Dengan adanya Trap, sistem operasi menentukan apakah kesalahan yang dibuat merupakan kesalahn fatal.
>>Jika fatal, Proses yang saat itu running disingkirkan dan terjadi alih proses.
>>Jika kesalahan tidak fatal bergantung sifat kesalahan dan rancangan sistem operasi kemungkinan yang dilakukan adalah menjalankan prosedur pemulihan atau memperingkatkan pemakai.
-      INTERUPSI adalah Suatu permintaan khusus pada mikroprossesor untuk melakukan suatu bila terjadi interupsi, maka komputer akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakannya dan melakukan apa yang diminta oleh yang menginterupsi.

6. Untuk jenis operasi apakah DMA itu berguna? Jelaskan jawabannya!
Operasi penanganan I/O dimana Device Controller langsung berhubungan dengan memori tanpa campur tangan CPU.
DMA digunakan untuk perangkat I/O untuk kecepatan tinggi hanya terdapat saat interupsi setiap blok.

>>Interrupt hanya terjadi setiap blok bukan tiap word atau byte data. Seluruh proses DMA dikendalikan oleh sebuah controller bernama DMA controller (DMAC). DMA controller mengirimkan atau menerima signal dari memori dan I/O device.

>>Interrupt pada prosesor hanya terjadi saat proses transfer selesai. Hak terhadap pengguna bus memory yang diperlukan DMA controller didapatkan dengan bantuan bus arbiter yang dalam PC sekarang berupa Chipset Northbridge.

7. Dua kegunaan dari Memory CACHE :
-      Tempat penyimpanan sementara (Volatile) sejumlah kecil data.
-      Meningkatkan kecepatan pengambilan atau penyimpanan data dari memori oleh prosessor berkecepatan tinggi.

vMasalah yang dipecahkan :
-      Kecepatan pengambilan atau penyimpanan data dimemori oleh CPU meningkat, karena tidak perlu mencari di disk fisik.

  Masalah yang muncul:
-      Tidak dapat menyimpan data dalam jumlah besar (karena Cache berdaya tampung lebih kecil).

8. Lima kegiatan utama dari Sistem Operasi yang berhubungan dengan Management Proses :
1.    Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.
2.   Menunda atau melanjutkan proses.
3.   Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronikasi.
4.   Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
5.   Menyediakan mekanisme untuk proses penanganan Deadlock.

9. Tiga kegiatan uutama dari Sistem Operasi yang berhubungan dengan Management Memori :
1.    Menjaga track dari memori yang sedand digunakan dan siapa yang menggunakannya.
2.   Memilih program yang akan di-Load ke memori.
3.   Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.

10.    Tiga kegiatan utama dari Sistem Operasi yang berhubungan dengan Management Secondary-Storage
1.    Menyimpan data bersifat sementara.
2.   Memindahkan data dari satu tempat ke tempat lain.
3.   Alternatif pengganti memori (Virtual Memori).

11.          Lima kegiatan utama dari sistem operasi yang berhubungan dengan Management Berkas :
1.    Pembuatan dan penghapusan berkas.
2.   Pembuatan dan penghapusan direktori.
3.   Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
4.   Memetakan berkas ke Secondary Storage.
5.   Mem-backup ke media penyimpanan yang permanaen (Non-Volatile).

 12.  Perbedaan antara dua model Komunikasi :
    - Model Komunikasi Satu Arah (One Step Flow Model)
        Model Komunikasi satu tahap menyatakan bahwa saluram media Massa berkomunikasi langsung dengan massa komunikan tanpa berlalunya suatu pesan melalui orang lain, tetapi pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan tidak menimbulkan efek yang sama pada setiap komunikan.
        
 Model satu tahap ini mengakui, bahwa :
-      Media tidak mempunyai kekuatan yang hebat.
-      Aspek pilihan dari penampilan, penerimaan, dan penahanan dalam ingatan yang selektif mempengaruhi suatu pesan.
-      Untuk setiap komunikan terjadi efek yang berbeda, selanjutnya model satu tahap memberikan keluasan kepada saluran komunikasi massa untuk umemancarkan efek komunikasi secara langsung
 
Model Komunikasi Dua Tahap (Two Step Flow Model)
         Konsep Komunikasi dua tahap ini berasal dari Lazarsfeld, Berelson, dan Gaudet (1948) mereka melakukan suatu penelitian tentang komunikasi, dan hasil dari penelitian tersebut memberi anggapan bahwa ide-ide sering kali datang dari radio dan suara kabar yang ditangkap oleh pemika pendapat.
-      Model komunikasi dua tahap ini dalam prosesnya berlangsung dua tahap yaitu :
1.    Tahap Satu : dari media massa kepada orang-orang tertentu diantara pemuka pendapat yang bertindak yang selaku gate keepers. Dari sini pesan-pesan media massa dsampaikan kepada anggota-anggota pemuka pendapat yang lain sebagai tahap 2.
2.   Tahap Dua : Sehingga pesan-pesan media akhirnya mencapai seluruh penduduk.







Kepemimpinan


Teori dan Arti Penting Kepemimpinan



I . Pengertian Kepemimpinan
Secara sederhana, apabila berkumpul tiga orang atau lebih kemudian salah seorang di antara mereka “mengajak” teman-temannya untuk melakukan sesuatu (Apakah: nonton film, bermain sepak bola, dan lain-lain). Pada pengertian yang sederhana  orang tersebut telah melakukan “kegiatan memimpin”, karena ada unsur “mengajak” dan mengkoordinasi, ada teman dan ada kegiatan dan sasarannya. Tetapi, dalam merumuskan batasan atau definisi kepemimpinan ternyata bukan merupakan hal yang mudah dan banyak definisi yang dikemukakan para ahli tentang kepemimpinan yang tentu saja menurut sudut pandangnya masing-masing. Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

1) Koontz dan O’donnel  : mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhisekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.

2) Wexley dan Yuki (1977)  : kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka.

3) Georger R. Terry  : epemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.

4) Pendapat lain  : kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang.
Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang yang dilihat oleh para ahli tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

II. Arti Penting Kepemimpinan dalam Organisasi 


Pemimpin  : merupakan salah satu orang atau tokoh yang dapat memimpin dan memerintah ato sebagainya untuk menjalankan tugas organisasi sesuai tujuan.
Maka dalam organisasi sosok pemimpin sangatlah penting, karena sosok pemimpin merupakan penyeimbang dari organisasi,contoh jika para anggota berebut untuk mendapatkan hak masing2, maka pemimpinlah yang  berhak mengatur. selain bertugas memerintah pemimpin juga bertugas memberi contoh yang baik untuk bawahannya.
Dalam memilih dan menentukan seorang pemimpin terdapat beberapa teori  yang dipelajari yaitu :

A.Teori Genetic
Penganut teori ini berpendapat bahwa seorang pemimpin memiliki bakat atau jiwa kepemimpinan sejak ia lahir. Artinya jiwa kepemimpinan itu takdir dari Tuhan untuk menjadikan seorang sebagai pemimpin. (Leaders are born and note made).

B.Teori Sosial
Berbeda dengan teori geneti yang berpendapat bahwa kepemimpinan adalah takdir, penganut teori ini berpendapat bahwa semua manusa berhak menjadi pemimpin asalkan ia mau belajar dan diberikan kesempatan untuk itu. (Leaders are made and note born).

C.Teori Ekologis
Teori ini merupakan gabungan sisi poditif antara teori genetic dan teori social, dimana seseorang akan menjadi pemimpin yang baik apabila sudah ditakdirkan Tuhan dan memiliki bakat untuk menjadi pemimpin, yang kemudian bakat-bakat tersebut dikembangkan dengan cara belajar dan adanya kesempatan untuk menambah pengalaman dan mengembangkan bakat tersebut.

Tipologi kepemimpinan  : disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:

1. Tipe Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain:
- Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi,
- Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal,
- Berambisi untuk merajai situasi,
- Setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri,
- Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan,
- Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas   pertimbangan pribadi,
- Adanya sikap eksklusivisme,
- Selalu ingin berkuasa secara absolut,
- Sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku,
- Pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.

2. Tipe Militeristis. Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
- Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya;
- Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan;
- Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan;
- Sukar menerima kritikan dari bawahannya;
- Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

3. Tipe Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan ini lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan/keibuan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
- mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan,
- mereka bersikap terlalu melindungi,
- mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri,
- mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif,
- mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri,
- selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

4. Tipe Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.

5. Tipe Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.

6. Tipe Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
III. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN 


Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah
1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
2. Adanya orang lain yang dipimpin
3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.
Sejalan dengan pendapat Hadari tersebut, Poernomosidhi Hadjisarosa (1980;33) selanjutnya merinci faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan yang tidak dapat dilepaskan dari sifat kepemimpinan itu sendiri.

Faktor-faktor tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Dapat menyelesaikan pekerjaar} melalui orang lain
a. harus menguasai bidang kerjanya (tanpa kecuali)
b. bersikap ulet
c. diimbangi dengan keluwesan

2. Melalui orang lain
a. mampu berorganisasi
b. mampu berkomunikasi
c. bersikap manusiawi

3. Dalam kerangka tanggungjawab
a.  melakukan tanggungjawab secara proporsional
b.  dapat dipercaya
c.  berjiwa stabil

4. Disertai dengan kepribadian
a. dapat memelihara dan mengembangkan entusiasme
b. bersikap tanggap
c. dan tenang

5. Dan pengendalian ke dalam
a. bersikap obyektif
b. mampu mengkoreksi diri
c. merasa dapat diganti

6. Dengan keseimbangan dalam pertimbangan
a. keseimbangan antara keuletan dan pengertian
b. keseimbangan antara pengetahuan dan tindakan
c. kesimbangan antara kemajuan dan etika

7.  Dan kelebihan dalam wawasan
a. dalam membawakan produktivitas kerja pegawai
b. dalam menjangkau gambaran masa depan
c. Ketangguhan dalam menghadapi tantangan berat
Menurut Teori Perilaku untuk menentukan faktor-faktor yang menentukan perilaku atau gaya kepemimpinan pada hakekatnya berhubungan dengan gaya pemimpin tersebut berhubungan dengan bawahan.
Hubungan antara pemimpin dengan bawahan tersebut dapat bersifat 
(1) berorientasi pada tugas (task oriented sryle) dan
(2) berorientasi pada bawahan (employee oriented style).