Penjelasan Tentang Telematika
Pengertian Telematika
Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis
TELEMATIQUE berasal dari istilah dalam bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang
berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Di
dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Istilah telematika merujuk
pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari
perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.
Istilah telematika dari segi hukum adalah perkembangan sistem
elektronik berbasis digital antara teknologi informasi dan media yang awalnya
masing – masing berkembang secara terpisah. Para praktisi menyatakan bahwa
TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” sebagai
wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication.
Istilah Telematics juga dikenal sebagai “the new hybrid
technology” yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini
memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin
terpadu atau populer dengan istilah “konvergensi”. Semula Media masih belum
menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi
pada saat itu.
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem
komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi
istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara
teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing
berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai
sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam
perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana
MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia
semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi
dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami
sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar
istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information as
well as Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya,
namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang
pengkajiannya.
Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.
Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang,
sebagai contoh adalah:
a Integrasi antara sistem telekomunikasi dan
informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT
(Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT
merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan
informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
b Secara umum, istilah telematika dipakai
juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global
Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi
komunikasi berpindah (mobile communication technology).
c Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai
untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
Bidang Ilmu yang
mendasar dari Telematika
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari
suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan ‘telekomunikasi’ bentuk
komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:
Informatika (Inggris:
Informatics) merupakan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang
yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi serta mempelajari
struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk
mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta
menampilkannya dalam bentuk informasi.
Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi
Informasi (TI), telematika, multimedia, maupun Information and Communication
Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi
sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.
Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang
dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and
Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan
dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan
peralatan telekomunikasi.
Bidang Yang Memanfaatkan Telematika
Ada berbagai macam bentuk dari telematika yang telah berkembang
di banyak bidang. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya “tumpang tindih” karena
berbagai kegiatan kerja dapat menggunakan telematika untuk menunjang kinerja
dari usaha yang dilakukan. Berbagai macam bentuk tersebut adalah :
• E-Government
E-government digunakan untuk administrasi pemerintahan secara
elektronik. Contoh riil dari program e-government ini adalah adanya badan yang
secara khusus mengurus hal – hal berkaitan dengan telematika yaitu Tim
Koordinasi Telematika Indonesi (TKTI). Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan
perencanaan dan mempelopori kegiatan dalam rangka meningkatkan perkembangan dan
pendayagunaan telematika di Indonesia. Salah satu target dari tim ini adalah
pelaksanaan sistem pemerintahan secara online dalam bentuk situs di internet.
Sehingga dengan adanya situs ini, pemerintah dapat menjalankan fungsinya via
internet dan memberikan pelayanan yang transparan serta mudah diakses oleh
masyarakat luas.
• E-Commerce
Prinsip dasar dari e-commerce adalah proses jual beli yang
dilakukan secara elektronik melalui internet. Proses jual beli yang dimaksud
meliputi pemasangan iklan, melakukan pemesanan barang, melakukan pembayaran,
sampai mengirim dokumen klaim. Karena e-commerce dapat diakses secara luas di
seluruh dunia, maka proses jual beli pun terasa mudah sebab sudah tidak
bergantung pada ruang dan waktu. Siapapun dapat membeli barang yang dijual di
negara manapun dan kapanpun.
• E-Learning
E-learning merupakan contoh
dari berkembangnya dunia pendidikan dari cara konvensional (tatap muka di
kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui internet. Hal ini dapat terjadi
karena adanya teknologi telematika yang dapat menghubungkan pengajar dengan
muridnya. Kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan ujian, mengirim
tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik. Perkembangan e-learning didukung
dengan banyaknya web bernuansa pendidikan yang dibangun sehingga memudahkan
pengaksesan pendidikan oleh siapapun yang ingin belajar tanpa dibatasi oleh
umur dan gender. Selain 3 bentuk telematika diatas, masih banyak lagi bentuk
lainnya yang juga berkembang dengan pesat seperti e-research dan e-medicine.
Bentuk telematika yang bukan web dapat dilihat dari penggunaan GPS,
teleconference dan sistem 3G yang banyak dikembangkan pada telepon selular.
ARSITEKTUR TELEMATIKA
Menurut kamus istilah arsitektur dapat diartikan
sebagai struktur desain komputer dan semua rinciannya, seperti sistem sirkuit,
chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan sebagainya. Tiga elemen utama sebuah
arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:
- Arsitektur
sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan
sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani
persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap.
Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa
perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
- Arsitektur
telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas
komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi
dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari
standar yang berlaku.
- Arsitektur
data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di
atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan
organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta
untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis
dalam lingkup luas.
Dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi
atau lebih dikenal dikenal dengan istilah Telematika atau dalam istilah
asingnya ICT (Information and Communication Technology) menawarkan sesuatu yang
pada awal perkembangan komputer sangatlah mahal yaitu mini komputer,
workstation dan personal komputer yang memiliki kemampuan setara mainframe
dengan harga yang jauh lebih murah.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu apa yang
disebut Distributed Processing dimana sejumlah komputer mini komputer,
workstation atau personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan
secara phisik melalui jalur jaringan komunikasi.
Salah satu bentuk dari distributed processing adalah arsitektur
client-server. Menurut wikipedia, klien-server
atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi
informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua
pihak: pihak klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi
dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan
yakni komponen klien dan komponen server. Komponen client juga
sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut
sebagai back-end. Komponenclient dari aplikasi tersebut
dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna.
Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan
oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan
mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas
mesinserver, umumnya dalam bentuk request terhadap
beberapa layanan yang dimiliki olehserver. Komponen server akan
menerima request dari clinet, dan langsung memprosesnya dan
mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client. Clientpun
menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan
menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi
dengan pengguna.
B. Beberapa Model Arsitektur Client-Server:
1. Arsitektur Mainframe
Pada arsitektur ini, terdapat sebuah komputer pusat (host) yang
memiliki sumber daya yang sangat besar, baik memori, processor maupun media
penyimpanan. Mainframe menyediakan sedikit waktu dan sebagian memorinya untuk
setiap pemakai (user), kemudian berpindah lagi kepada pemakain lain, lalu
kembali kepemakai yang pertama. Perpindahan ini tidak dirasakan oleh pemakai,
seolah-olah tidak ada apa-apa. Jenis komputer ini memiliki suatu Central
Processing Unit, Storage Device yang agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari
pakaian) dan ditempatkan pada tempat tersendiri. Peralatan CPU dan Storage
tersebut dihubungkan dengan banyak terminal yang terdiri dari keyboard dan
monitor saja. Melalui komputer terminal, pengguna mengakses sumber daya
tersebut. Komputer terminal hanya memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki
CPU. Semua sumber daya yang diperlukan terminal dilayani oleh komputer host.
Model ini berkembang pada akhir tahun 1980-an.
2. Arsitektur File Sharing
Pada arsitektur ini komputer server menyediakan file-file yang
tersimpan di media penyimpanan server yang dapat diakses oleh pengguna.
Arsitektur file sharing memiliki keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses
semakin banyak serta ukuran file yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat
mengakibatkan transfer data menjadi lambat. Model ini populer pada tahun
1990-an.
3. Arsitektur Client/Server
Karena keterbatasan
sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan
arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena
yang ditransfer bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC
(Remote Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur
client/server. Arsitektur Client-Server Telematika terdiri dari 2 buah
arsitektur yakni, arsitektur sisi client dan sisi server-nya.
Arsitektur Sisi Client
Istilah ini merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada
browser (koneksi HTPP atau client) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah
contoh dari sisi eksekusi client dan Cookie adalah contoh dari sisi penyimpanan
pada Client. Lihat Cookie, Server Side.
Karakteristik Client
·
Selalu
memulai permintaan ke server.
·
Menunggu
balasan.
·
Menerima
balasan.
·
Biasanya
terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
·
Biasanya
berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan antarmuka
pengguna seperti antarmuka pengguna grafis.
·
Khusus
jenis klien mencakup: web browser, e-mail klien, dan online chat klien
Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi
yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh,
penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini
memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server
·
Selalu
menunggu permintaan dari salah satu klien.
·
Melayani
klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
·
Sebuah
server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
·
Jenis
server khusus mencakup: web server, FTP server, database server, E-mail server,
file server, print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis server.
Jadi, secara umum Arsitektur Client-Server atau jaringan
komputer adalah sebuah aplikasi terdistribusi arsitektur yang partisi tugas
atau beban kerja antara penyedia layanan (server) dan pelayanan pemohon,
disebut klien. Sering kali klien dan server beroperasi melalui jaringan
komputer pada hardware terpisah. Sebuah mesin server adalah performa tinggi
host yang menjalankan satu atau lebih program server yang berbagi sumber daya
dengan klien. Seorang klien tidak berbagi apapun dari sumber daya, tetapi
meminta server layanan konten atau fungsi. Oleh karena itu klien memulai sesi
komunikasi dengan server yang menunggu (mendengarkan) masuk permintaan.
Dalam perkembangannya, client/server dikembangkan oleh dominasi
perusahaan software besar yaitu Baan, Informix, Lotus, Microsoft, Novell,
Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun, dan Sybase. Perusahaan-perusahaan ini adalah
superstar pada era pertama dimunculkannya konsep client/ server. Saat ini
perusahaanperusahaan ini telah menjadi perusahaan komputer yang stabil dan
besar.
C. Kolaborasi Client-Server
Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa kolaborasi
arsitektur sisi client dan sisi server :
Arsitektur Single- Tier (Stand Alone)
Definisi satu-tier arsitektur adalah semua komponen produksi
dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Ini adalah sederhana dan paling
mahal alternatif. Ada kurang perlengkapan untuk membeli dan mempertahankan.
Kelemahan dari jenis ini pelaksanaan keamanan lebih rendah dan kurangnya
skalabilitas. Sebuah arsitektur skalabel ketika dapat dengan mudah diperluas
atau ditambah untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kinerja.
Setelah semua komponen utama situs dan data di satu komputer di belakang firewall daun domain situs lebih rentan terhadap serangan berbahaya. Menjalankan semua komponen situs pada sebuah komputer juga membatasi ekspansi dan optimalisasi kemungkinan. Anda hanya dapat menambahkan begitu banyak memori atau begitu banyak CPU untuk sebuah server tunggal.
Setelah semua komponen utama situs dan data di satu komputer di belakang firewall daun domain situs lebih rentan terhadap serangan berbahaya. Menjalankan semua komponen situs pada sebuah komputer juga membatasi ekspansi dan optimalisasi kemungkinan. Anda hanya dapat menambahkan begitu banyak memori atau begitu banyak CPU untuk sebuah server tunggal.
Arsitektur Two-tier (client/server)
Dalam dua lapis client / server arsitektur, antarmuka pengguna
pengguna ditempatkan di lingkungan desktop dan sistem manajemen database jasa
biasanya dalam sebuah server yang lebih kuat merupakan mesin yang menyediakan
layanan bagi banyak klien. Pengolahan informasi dibagi antara sistem user
interface lingkungan dan lingkungan server manajemen database. Manajemen
database server mendukung untuk disimpan prosedur dan pemicu.. Vendor perangkat
lunak menyediakan alat-alat untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi untuk
dua lapis client / server arsitektur.
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi
terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi
two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah
jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2. Aplikasi ditempatkan pada komputer
client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client
mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke
client-nya.
Arsitektur two-tier lebih
aman dan terukur daripada pendekatan single-tier. Pilihan ini bergerak Database
Server ke mesin terpisah di belakang firewall yang kedua. Ini menambah keamanan
tambahan dengan menghapus data pelanggan sensitif dari DMZ. Memiliki database
pada komputerkomputer yang terpisah meningkatkan kinerja keseluruhan situs. Kelemahan
dari opsi ini adalah biaya yang mahal dan kompleksitas arsitektur.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi
dua lapisan, client(yang meminta serice) dan server (yang
menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu :
·
User
Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan
digunakan langsung oleh
user.
·
Manajemen
Proses.
·
Database.
·
Model
ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga
terbentuk dua lapisan
Pada gambar tersebut, user interface yang merupakan bagian dari
program aplikasi melayani input dari user. Input tersebut diproses oleh
Manajemen Proses dan melakukan query data ke database (dalam bentuk perintah
SQL). Pada database server juga bisa memiliki Manajemen Proses untuk melayani
query tersebut, biasanya ditulis ke dalam bentuk Stored Procedure.
Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab
untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika
bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada
client adalah :
·
Antarmuka
pengguna
·
Interaksi
database
·
Pengambilan
dan modifikasi data
·
Sejumlah
aturan bisnis
·
Penanganan
kesalahan
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur
tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem
client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
·
Manajemen
data
·
Keamanan
·
Query,
trigger, prosedur tersimpan
·
Penangan
kesalahan
Arsitektur client/server
merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer
sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah padaaplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun
dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses
data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih
terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu,
kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.
Model client/server memiliki sejumlah keterbatasan :
·
Kurangnya
skalabilitas
·
Koneksi
database dijaga
·
Tidak
ada keterbaharuan kode
·
Tidak
ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan
pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani
suatu kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang mengakses
aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model
berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model
client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin
banyak beban pada server.
Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client.
Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-masing client
tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak
bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable
monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit.
Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit
kepala.
Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti
penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan
model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil
dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan
pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik
bagi perusahaan.
Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini.
Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi
meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat biaya.
Arsitektur Three-tier / Multi-Trier
Arsitektur Three-Tier diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan
dari arsitektur two-tier. Di tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware
digunakan antara sistem user interface lingkungan klien dan server manajemen
database lingkungan. Middleware ini diimplementasikan dalam berbagai cara
seperti pengolahan transaksi monitor, pesan server atau aplikasi server. The
middleware menjalankan fungsi dari antrian, eksekusi aplikasi dan database
pementasan. Di samping itu middleware menambahkan penjadwalan dan
prioritas untuk bekerja di kemajuan. Three-tier klien / server arsitektur
digunakan untuk meningkatkan performa untuk jumlah pengguna yang besar dan juga
meningkatkan fleksibilitas ketika dibandingkan dengan pendekatan dua tingkat.
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab
keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan
disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur
multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan
fungsionalitas khusus. Yaitu :
·
Layanan
presentasi (tingkat client)
·
Layanan
bisnis (tingkat menengah)
·
Layanan
data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau
logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis
dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan
layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier
berada pada komputer tersendiri,Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas
ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi-aplikasi mendapatkan skalabilitas,
keterbaharuan, dan keamanan. Pada model ini disisipkan satu layer tambahan
diantara user interface tier dan database tier. Tier tersebut dinamakan
middle-tier. Middle-Tier terdiri dari bussiness logic dan rules yang
menjembatani query user dan database, sehingga program aplikasi tidak bisa
mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur
yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier. Dengan adanya server
middle-tier ini, beban database server berkurang. Jika query semakin banyak
dan/atau jumlah pengguna bertambah, maka server-server ini dapat ditambah,
tanpa merubah struktur yang sudah ada. Ada berbagai macam software yang dapat digunakan
sebagai server middle-tier. Contohnya MTS (Microsoft Transaction Server) dan
MIDAS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar